INI oleh-oleh dari training paralega bertemakan "Bagaimana Jurnalis Menghindari Gugagatan Hukum" yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta bekerjasama dengan LBH Pers di GG House, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat-Minggu, 14-16 November 2008.
Banyak pengalaman ditimba dari training yang menurut saya dikemas cukup interaktif ini. Selain pembicara yang berkompeten juga teman-teman peserta pelatihan dari beragam suku dan asal media sangat akrab dan bersahabat.
Sebelum pulang untuk kembali sibuk dengan aktivitas di Jakarta, saya sempat berfoto dengan empat jurnalis perempuan yang cerewet dan kritis.
Duduk dari sebelah kiri Indah Dian Novita (SCTV) dan Rifa (Harian Kontan). Berdiri dari kiri Musdalifah (Jurnal Nasional) dan Elizabeth Fang (ME Asia). Laki-laki yang di tengah tak perlu lagi dipernalkan.
*) Kata “cilaka” adalah ikon Bayu Wicaksono (LBH Pers) saat menjadi pembicara. Ada yang menghitung kata cilaka diucapkan sampai 50 kali selama presentasi. Rajin banget, ya!
Banyak pengalaman ditimba dari training yang menurut saya dikemas cukup interaktif ini. Selain pembicara yang berkompeten juga teman-teman peserta pelatihan dari beragam suku dan asal media sangat akrab dan bersahabat.
Sebelum pulang untuk kembali sibuk dengan aktivitas di Jakarta, saya sempat berfoto dengan empat jurnalis perempuan yang cerewet dan kritis.
Duduk dari sebelah kiri Indah Dian Novita (SCTV) dan Rifa (Harian Kontan). Berdiri dari kiri Musdalifah (Jurnal Nasional) dan Elizabeth Fang (ME Asia). Laki-laki yang di tengah tak perlu lagi dipernalkan.
*) Kata “cilaka” adalah ikon Bayu Wicaksono (LBH Pers) saat menjadi pembicara. Ada yang menghitung kata cilaka diucapkan sampai 50 kali selama presentasi. Rajin banget, ya!
Comments
Post a Comment
Anda Berkomentar Maka Saya Ada