Laporan: Tri Soekarno Agung
Jakarta, myRMnews. Pemuatan ilustrasi “Perjamuan Terakhir Soeharto” yang dimuat di cover Majalah Berita Mingguan (MBM) Tempo sempat membuat kelompok anak muda Kristiani protes keras.
Tadi siang, sekelompok orang dari Pemuda Katolik mendatangi kantor redaksi MBM Tempo di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat untuk meminta klarifikasi atas pemuatan cover yang dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap umat Kristiani tersebut.
Pemimpin Redaksi MBM Tempo Toriq Hadad kepada myRMnews petang ini mengakui bahwa pihaknya sudah menyatakan permintaan maaf atas perasaan tidak nyaman dan perasaan dilukai kepada perwakilan Pemuda Katolik tersebut.
“Secara terbuka kami sudah menyampaikan permintaan maaf tersebut kepada perwakilan mereka (pemuda Katolik). Sama sekali tidak ada niat kami untuk melecehkan apalai menistakan umat Kristiani dalam pemuatan cover majalah kami yang baru tersebut,” beber Toriq.
Seperti disampaikan Pemuda Katolik, tingkat akar rumput umat Kristiani merasa terhina dan terlecehkan dengan adanya ilustrasi “Perjamuan Terakhir Soeharto” yang dinilai sudah menyentuh perasaan karena menyangkut ilustrasi “Perjamuan Kudus Terakhir Yesus”.
“Perwakilan dari Pemuda Katolik tadi bisa menerima pernyataan maaf kami dan akan menyampaikannya kepada umat Kristiani. Bahkan, Sekjen KWI juga mengirimkan pernyataan bisa menerima atas pernyataan maaf kami,” tandas Toriq Hadad.
Soal konsekuensi pernyataan maaf Tempo kepada umat Kristiani tersebut, Toriq mengatakan bahwa penarikan majalah edisi terbaru tersebut secara teknis memang sulit. “Kami sudah menyampaikan permintaan maaf dan sudah disebarkan luas melalui media massa nasional, termasuk myRMnews sendiri, dan ini cukup adil,” pungkasnya. iga
Jakarta, myRMnews. Pemuatan ilustrasi “Perjamuan Terakhir Soeharto” yang dimuat di cover Majalah Berita Mingguan (MBM) Tempo sempat membuat kelompok anak muda Kristiani protes keras.
Tadi siang, sekelompok orang dari Pemuda Katolik mendatangi kantor redaksi MBM Tempo di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat untuk meminta klarifikasi atas pemuatan cover yang dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap umat Kristiani tersebut.
Pemimpin Redaksi MBM Tempo Toriq Hadad kepada myRMnews petang ini mengakui bahwa pihaknya sudah menyatakan permintaan maaf atas perasaan tidak nyaman dan perasaan dilukai kepada perwakilan Pemuda Katolik tersebut.
“Secara terbuka kami sudah menyampaikan permintaan maaf tersebut kepada perwakilan mereka (pemuda Katolik). Sama sekali tidak ada niat kami untuk melecehkan apalai menistakan umat Kristiani dalam pemuatan cover majalah kami yang baru tersebut,” beber Toriq.
Seperti disampaikan Pemuda Katolik, tingkat akar rumput umat Kristiani merasa terhina dan terlecehkan dengan adanya ilustrasi “Perjamuan Terakhir Soeharto” yang dinilai sudah menyentuh perasaan karena menyangkut ilustrasi “Perjamuan Kudus Terakhir Yesus”.
“Perwakilan dari Pemuda Katolik tadi bisa menerima pernyataan maaf kami dan akan menyampaikannya kepada umat Kristiani. Bahkan, Sekjen KWI juga mengirimkan pernyataan bisa menerima atas pernyataan maaf kami,” tandas Toriq Hadad.
Soal konsekuensi pernyataan maaf Tempo kepada umat Kristiani tersebut, Toriq mengatakan bahwa penarikan majalah edisi terbaru tersebut secara teknis memang sulit. “Kami sudah menyampaikan permintaan maaf dan sudah disebarkan luas melalui media massa nasional, termasuk myRMnews sendiri, dan ini cukup adil,” pungkasnya. iga
Sebenarnya sudah tidak ada masalah antara Majalah Tempo dengan umat Katholik. Masalahnya cuma : ada segelintir oknum pengurus KWI — kabarnya tergabung dengan paguyuban wartawan Katolik — yang menjadi humas eksternal PT Asian Agri Group (yang kini sedang bersengketa dengan Majalah Tempo) yang membesar-besarkan masalah ini. Oleh sebab itu, sangat bijaksana jika KWI, paguyuban wartawan katolik dan Majalah Tempo mencari tahu siapa yang mengambil untung dalam persoalan ini ……….
ReplyDelete