Skip to main content

IMLPC: “Perjamuan Kudus Soeharto” Bisa Menyesatkan

Laporan: Yayat R. Cipasang

Jakarta, myRMnews. Sebagian umat Kristiani mulai merespons cover Majalah Tempo edisi 04-10 Februari 2008 yang menampilkan “Perjamuan Kudus” Soeharto dan keenam anaknya.

Sejak Senin (3/2), beredar pesan singkat (SMS) yang menyebutkan cover Tempo tersebut menyinggung Kristiani dan umat lainnya yang peduli. Bahkan Pemuda Kristiani berencana protes dengan menggeruduk Kantor Tempo di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.

Direktur Eksekutif IMLPC Christina Chelsia Chan menyatakan, cover Tempo dapat menjerumuskan pemahaman orang awam. Mereka akan menyamakan Yesus dengan Soeharto dan kroni-kroninya yang dicap jahat.

“Ini bisa misunderstanding,” kata Chelsia kepada myRMnews, Selasa (5/2).

Dari sisi Kode Etik Jurnalistik, menurut Chelsia, harus ditanyakan kepada redaksi Tempo, atas dasar pemahaman apa diputuskan untuk membuat dan mempublikasikan cover seperti itu. Sementara di sisi lain Perjamuan Kudu Yesus diimani umat Kristiania sebagai hal yang sangat suci.

“Pemahaman apa yang timbul dari desain dan editorial Tempo memutuskan keluarga Soeharto menjadi representasi Perjamuan Kudus Yesus,” kata Chelsia.

Dikatakan Chelsia, umat Kristiani atau masyarakat yang peduli harus meminta penjelasasan dari redaksi Tempo apakah publikasi cover memiliki itikad buruk atau ada pemahaman yang memang tidak disengaja.

“Sebab akibat cover tersebut bukan Soeharto yang dirugikan tetapi umat Kristiani di Indonesia bahkan mungkin di dunia,” ujar Chelsia.

Bila publikasi cover itu karena pemahaman yang tidak disengaja, kata Chelsia, Tempo harus segera menjelaskan kepada publik. “Bila memang salah Tempo harus meminta maaf,” pungkasnya. yat

Comments

Popular posts from this blog

Anggota Dewan (Memang) Sontoloyo!

ANDA masih ingat kasus anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Max Moein yang diduga terlibat mesum dengan sekretaris pribadinya, Desi Fridiyanti. Belakangan Desi yang mengaku sudah tidak perawan lagi ini dipecat Max. Desi melalui LBH pembela kaum perempuan meminta pertanggungjawaban anggota DPR yang sebelumnya lebih dikenal berkarier dalam dunia periklanan ini. Foto Max juga beredar di internet tengah memeluk seorang perempuan tanpa baju. Dalam foto lain, Max tengah tidur pulas "kelelahan" dan di sampingnya seorang perempuan telentang sambil berpaling ke arah Max. Untuk menguji dua foto tersebut, Badan Kehormatan (BK) DPR dengan tujuan mencari "kebenaran" meminta pendapat ahli telematika Roy Suryo dan kedua foto panas tersebut diuji di Laboratorium Institut Teknologi Bandung (ITB). Hasilnya? Hanya anggota BK DPR yang tahu. Tapi daripada Anda meminta anggota BK untuk segera mengumumkan keputusan final atas perilaku anggota Dewan yang memang masuk kategori

Pak tua bijak di stasiun Depok Lama

TIGA hari belakangan ini, setiap sore hujan mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Sangat deras sembari disoraki petir dan digoyang-goyang angin ribut. Sunggguh tersiksa setiap pulang kerja (kayak orang kantoran saja). Baju kuyup seperti perawan India jatuh cinta sambil mengitari pohon. Tubuh tambah menggigil disemprot kipas angin kereta bekas dari Jepang. Saya sejatinya paling tak tega bila ada ibu-ibu termasuk juga perempuan cantik di kereta nggak dikasih tempat duduk. Kali ini saya sangat tega dengan mengeksploitasi kedinginan. Saya memilih bergeming. Sekali-kali saya tidak berbuat baik, boleh kan? Nggak jahat kan? Saya juga tak mau dicap zalim kepada diri sendiri. Sumpah karena kondisi saya sangat kedingininan. Tuhan pasti tahu, batin saya. Perjalanan dari Stasiun Palmerah sampai Stasiun Depok Lama selayaknya perjalanan panjang dari Stasiun Gambir berakhir di Stasiun Tugu. Lama. Gelisah. Galau juga. Turun di Stasiun Depok Lama seperti orang kutub menemukan sinar matahari. Se

Kereta Jepang nularin maniak seks?

ADAKAH yang pernah melihat seorang perempuan cantik dan lumayan seksi uring-uringan atau marah-marah karena merasa dilecehkan di kereta commuterline terutama pada jam-jam sibuk? Kalau tidak berarti kamu bukan anker (anak kereta) atau KRL mania. Jam padat, pada pagi hari atau petang adalah saatnya para maniak seks beroperasi. Sasarannya perempuan kantoran yang roknya lumayan mini dan tentu saja bahenol nerkom alias bohay pisan. Bukan yang (maaf) tepos mutlak. Kadang begitulah pantat tepos juga masih ada untungnya. Bagi saya yang normal, apa enaknya ya gesek-gesek pantat orang. Tapi itulah kehidupan di dunia. Bagi kita yang normal kelakuan primitif mereka aneh. Tapi sebaliknya bagi mereka yang suka gesek-gesek pantat orang, perilaku orang normal yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan memuaskan berahinya di tengah impitan dan dempetan penumpang justru dianggap abnormal. Gelo sia! Saya mengira perbuatan gesek-menggesek bahkan meremas-remas pantat orang di kereta itu hanya ada di f