Skip to main content

Tak ada kopi Indonesia, yang ada kopi sumatra dll.


Foto: Yayat R Cipasang

KOPI Indonesia yang dipasarkan di Amerika Serikat dikenal sebagai kopi sumatra, sulawesi dan lain sebagainya, tanpa menyebutkan Indonesia. Sedangkan kopi lainnya dipasarkan dengan negara asalnya sebagai bagian dari branding.

Penyebab utama fenomena ini adalah jarang ada roaster atau pemasar dari Indonesia. Jika pelaku industri adalah orang Amerika, branding kopi dengan asal kopi yang terkesan eksotis terkesan lebih menarik. Merek kopi yang benar-benar berasal dari Indonesia pun belum terdengar di pasar AS, sedangkan branding penting untuk memasarkan roasted coffee.

Seperti dikutip dari kemendag.go.id, penggemar dan ahli kopi sudah mengenal kopi dari Indonesia, namun di mata konsumen awam kopi Indonesia belum dikenal. Pasar retail kopi di AS sangat sulit untuk ditembus karena begitu banyak pemainnya, usaha pemasaran yang konsisten, ditemani dengan branding yang kuat, akan mendukung penjualan.

Distributor kopi hanya akan bekerjasama dengan merek-merek kopi yang sudah dikenal oleh industri dan konsumen. Maka investasi awal yang terpenting adalah pemasaran langsung ke konsumen, lalu pengenalan ke retailer.

Untuk membangun jaringan dan pengaruh yang kuat di industri kopi di AS, eksportir dari Indonesia dianjurkan untuk mencari rekanan yang saling menguntungkan. Rekanan utama yang efektif untuk menyebarkan informasi tentang kopi Indonesia adalah kalangan roaster dan pers.

Roaster yang progresif pasti memiliki komunitas di mana mereka bersaing, tetapi juga berbagi pengetahuan. Contoh komunitas yang perlu didekati adalah Specialty Coffee Association of America dan National Coffee Association USA, yang mengadakan pameran industri kopi terbesar di AS setiap tahunnya yaitu di Seattle (pusat industri kopi).

Pers tentunya terlibat juga di komunitas industri kopi, terutama media cetak dan online (termasuk bloggers) yang menulis tentang perkembangan, inovasi dan berita-berita menarik tentang kopi.

Contoh media industri kopi yang terdepan adalah: http://dailycoffeenews.com, http://sprudge.com, http://www.roastmagazine.com. Contoh bloggers yang paling banyak diikuti di industri kopi adalah: http://ineedcoffee.com, http://www.coffeestrategies.com dan http://www.frshgrnd.com.

Comments

Popular posts from this blog

Anggota Dewan (Memang) Sontoloyo!

ANDA masih ingat kasus anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Max Moein yang diduga terlibat mesum dengan sekretaris pribadinya, Desi Fridiyanti. Belakangan Desi yang mengaku sudah tidak perawan lagi ini dipecat Max. Desi melalui LBH pembela kaum perempuan meminta pertanggungjawaban anggota DPR yang sebelumnya lebih dikenal berkarier dalam dunia periklanan ini. Foto Max juga beredar di internet tengah memeluk seorang perempuan tanpa baju. Dalam foto lain, Max tengah tidur pulas "kelelahan" dan di sampingnya seorang perempuan telentang sambil berpaling ke arah Max. Untuk menguji dua foto tersebut, Badan Kehormatan (BK) DPR dengan tujuan mencari "kebenaran" meminta pendapat ahli telematika Roy Suryo dan kedua foto panas tersebut diuji di Laboratorium Institut Teknologi Bandung (ITB). Hasilnya? Hanya anggota BK DPR yang tahu. Tapi daripada Anda meminta anggota BK untuk segera mengumumkan keputusan final atas perilaku anggota Dewan yang memang masuk kategori

Pak tua bijak di stasiun Depok Lama

TIGA hari belakangan ini, setiap sore hujan mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Sangat deras sembari disoraki petir dan digoyang-goyang angin ribut. Sunggguh tersiksa setiap pulang kerja (kayak orang kantoran saja). Baju kuyup seperti perawan India jatuh cinta sambil mengitari pohon. Tubuh tambah menggigil disemprot kipas angin kereta bekas dari Jepang. Saya sejatinya paling tak tega bila ada ibu-ibu termasuk juga perempuan cantik di kereta nggak dikasih tempat duduk. Kali ini saya sangat tega dengan mengeksploitasi kedinginan. Saya memilih bergeming. Sekali-kali saya tidak berbuat baik, boleh kan? Nggak jahat kan? Saya juga tak mau dicap zalim kepada diri sendiri. Sumpah karena kondisi saya sangat kedingininan. Tuhan pasti tahu, batin saya. Perjalanan dari Stasiun Palmerah sampai Stasiun Depok Lama selayaknya perjalanan panjang dari Stasiun Gambir berakhir di Stasiun Tugu. Lama. Gelisah. Galau juga. Turun di Stasiun Depok Lama seperti orang kutub menemukan sinar matahari. Se

Kereta Jepang nularin maniak seks?

ADAKAH yang pernah melihat seorang perempuan cantik dan lumayan seksi uring-uringan atau marah-marah karena merasa dilecehkan di kereta commuterline terutama pada jam-jam sibuk? Kalau tidak berarti kamu bukan anker (anak kereta) atau KRL mania. Jam padat, pada pagi hari atau petang adalah saatnya para maniak seks beroperasi. Sasarannya perempuan kantoran yang roknya lumayan mini dan tentu saja bahenol nerkom alias bohay pisan. Bukan yang (maaf) tepos mutlak. Kadang begitulah pantat tepos juga masih ada untungnya. Bagi saya yang normal, apa enaknya ya gesek-gesek pantat orang. Tapi itulah kehidupan di dunia. Bagi kita yang normal kelakuan primitif mereka aneh. Tapi sebaliknya bagi mereka yang suka gesek-gesek pantat orang, perilaku orang normal yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan memuaskan berahinya di tengah impitan dan dempetan penumpang justru dianggap abnormal. Gelo sia! Saya mengira perbuatan gesek-menggesek bahkan meremas-remas pantat orang di kereta itu hanya ada di f