Skip to main content

Putri Viola, jurnalis cantik tvOne

JURNALIS atau presenter olahraga pacaran atau menikah dengan pemain sepakbola sangat lumrah di luar negeri. Witing tresno jalaran soko kulino berlaku juga di dunia olahraga terutama sepakbola.

Sara Carbonero, presenter televisi Spanyol, Telecinco membuat kiper FC Porto yang juga Timnas Spanyol, Iker Casillas termehek-mehek. Begitu juga keseksian jurnalis Sky Sport Italia, Ilaria D’Amico membuat  kiper Juventus, Gianluigi Buffon, yang sudah berumah tangga harus berselingkuh.

Nah, presenter cum jurnalis olahraga di Indonesia pun rupanya membuat kelimpungan gelandang Sriwijaya FC, Syakir Sulaiman (23). Siapa sosok presenter yang membuat pemain sepakbola asal Aceh ini gelisah kalau dalam setiap pertandingan penting tidak ditonton yang pujaan?

Emhhh, ya pasti presenter imut dan centil Putri Viola (32). Presenter andalan televisi partikelir tvOne ini rupanya sudah lama berpacaran dengan Syakir. Entah siapa yang duluan jatuh hati. Dua sosok yang berbeda profesi ini kini seolah sulit dipisahkan.

Syakir yang terpaut usia dengan Putri sangat tentu sangat bangga dengan perempuan kelahiran Malang  26 Mei 1983 ini. Putri pada gelaran Piala AFF 2014 di Vietnam menjadi primadona media lokal saat itu. Kecantikan lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya itu menjadi aktris dadakan selama di Negeri Paman Ho.

Jurnalis Vietnam berbondong-bondong meminta foto bersama dengan Putri. Bahkan, Putri tiga kali diwawancarai televisi lokal selama meliput Piala AFF tersebut.

Putri selama ini sengaja menyimpan rapat kisah cinta dengan Syakir. Dia tidak ingin berita di luar sepakbola mengalahkan pamor pemain asal Aceh itu di lapangan hijau. "Saya sadar Syakir belum berprestasi di level klub maupun tim nasional."

Putri sendiri mengaku sebenarnya anti berpacaran dari kalangan pesepakbola. "Tapi saya kemakan omongan sendiri,"kata dia.

Wanita berambut panjang itu mulai mengenal Syakir karena sering meliput mantan pemain muda terbaik ISL itu bersama Timnas U-23 Indonesia dan Sriwijaya FC."Kami berkenalan melalui Twitter,” kata perempuan yang disebut Bola.net masuk dalam 14 presenter olahraga cantik di Indonesia.

Meski memiliki usia 9 tahun lebih tua dari Syakir, Putri justru mengungkapkan justru dia yang sering bersikap seperti anak kecil. Dia sering mengunjungi sang kekasih ke Palembang."Dia sosok pendiam. Itu membuat saya tertarik. Tapi tidak tahu kalau di belakang saya," kata dia terkekeh.

Putri  adalah anak dari pasangan Pratap Basuki dan Andi Emmy Soraya dan alumni SMA Negeri 1 Malang. Putri memulai kariernya di sebuah stasiun televisi lokal Jawa Timur pada tahun 2005. Sejak masih remaja, ia merupakan penggemar dari klub Arema Malang. Saat lulus kuliah, Putri kemudian diminta untuk menjadi pembawa acara off-air sebuah acara sepakbola yang membahas Arema di TV lokal Malang.

Di tvOne, Putri  dipercayai dan dijadikan sebagai salah satu presenter olahraga. Putri sendiri mengakui bahwa dirinya tak terlalu senang berolahraga, meskipun demikian untuk lebih menghayati tugasnya sebagai presenter, Putri rela mempelajari sejarah dan membaca berita mengenai olahraga-olahraga baru yang ia bawakan di televisi seperti tinju, badminton sampai otomotif.

Comments

Popular posts from this blog

Anggota Dewan (Memang) Sontoloyo!

ANDA masih ingat kasus anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Max Moein yang diduga terlibat mesum dengan sekretaris pribadinya, Desi Fridiyanti. Belakangan Desi yang mengaku sudah tidak perawan lagi ini dipecat Max. Desi melalui LBH pembela kaum perempuan meminta pertanggungjawaban anggota DPR yang sebelumnya lebih dikenal berkarier dalam dunia periklanan ini. Foto Max juga beredar di internet tengah memeluk seorang perempuan tanpa baju. Dalam foto lain, Max tengah tidur pulas "kelelahan" dan di sampingnya seorang perempuan telentang sambil berpaling ke arah Max. Untuk menguji dua foto tersebut, Badan Kehormatan (BK) DPR dengan tujuan mencari "kebenaran" meminta pendapat ahli telematika Roy Suryo dan kedua foto panas tersebut diuji di Laboratorium Institut Teknologi Bandung (ITB). Hasilnya? Hanya anggota BK DPR yang tahu. Tapi daripada Anda meminta anggota BK untuk segera mengumumkan keputusan final atas perilaku anggota Dewan yang memang masuk kategori

Pak tua bijak di stasiun Depok Lama

TIGA hari belakangan ini, setiap sore hujan mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Sangat deras sembari disoraki petir dan digoyang-goyang angin ribut. Sunggguh tersiksa setiap pulang kerja (kayak orang kantoran saja). Baju kuyup seperti perawan India jatuh cinta sambil mengitari pohon. Tubuh tambah menggigil disemprot kipas angin kereta bekas dari Jepang. Saya sejatinya paling tak tega bila ada ibu-ibu termasuk juga perempuan cantik di kereta nggak dikasih tempat duduk. Kali ini saya sangat tega dengan mengeksploitasi kedinginan. Saya memilih bergeming. Sekali-kali saya tidak berbuat baik, boleh kan? Nggak jahat kan? Saya juga tak mau dicap zalim kepada diri sendiri. Sumpah karena kondisi saya sangat kedingininan. Tuhan pasti tahu, batin saya. Perjalanan dari Stasiun Palmerah sampai Stasiun Depok Lama selayaknya perjalanan panjang dari Stasiun Gambir berakhir di Stasiun Tugu. Lama. Gelisah. Galau juga. Turun di Stasiun Depok Lama seperti orang kutub menemukan sinar matahari. Se

Kereta Jepang nularin maniak seks?

ADAKAH yang pernah melihat seorang perempuan cantik dan lumayan seksi uring-uringan atau marah-marah karena merasa dilecehkan di kereta commuterline terutama pada jam-jam sibuk? Kalau tidak berarti kamu bukan anker (anak kereta) atau KRL mania. Jam padat, pada pagi hari atau petang adalah saatnya para maniak seks beroperasi. Sasarannya perempuan kantoran yang roknya lumayan mini dan tentu saja bahenol nerkom alias bohay pisan. Bukan yang (maaf) tepos mutlak. Kadang begitulah pantat tepos juga masih ada untungnya. Bagi saya yang normal, apa enaknya ya gesek-gesek pantat orang. Tapi itulah kehidupan di dunia. Bagi kita yang normal kelakuan primitif mereka aneh. Tapi sebaliknya bagi mereka yang suka gesek-gesek pantat orang, perilaku orang normal yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan memuaskan berahinya di tengah impitan dan dempetan penumpang justru dianggap abnormal. Gelo sia! Saya mengira perbuatan gesek-menggesek bahkan meremas-remas pantat orang di kereta itu hanya ada di f