Skip to main content

Politisi Hongkong & Politisi Indonesia, Saru (a) wae


KELAKUAN anggota parlemen Hong Kong dan wakil rakyat di Senayan ternyata sama saja. Sarua wae (sama saja) menurut urang Sunda mah. Oknumnya doyan nonton bokep lewat  telepon cunihin-nya (aku nggak suka nyebut  telepon pintar).

Masih ingat kasus Arifianto, anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ketika kepergok fotografer Media Indonesia tengah menonton film saru lewat sabak (iPad) saat sidang paripurna berlangsung. Saat itu Ketua DPR Marzuki Alie tengah menyampaikan pidato penutupan masa sidang ketiga tahun 2010-2011.

“Setelah PDIP dan Gerindra walk out, dia lihat video itu," ujar Irfan, sang fotografer yang mendadak jadi narasumber ketika itu.

Arifianto yang belakangan mengundurkan diri sebagai anggota Dewan mengaku tidak benar dikatakan menonton video porno. Dia berkilah hanya melihat sekilas gambar kiriman tersebut.

Nah, di Hong Kong pun terjadi peristiwa yang sama. Heboh. Seorang anggora parlemen yang diketahui bernama Wong Ting-kwong  khusuk banget nonton video porno lewat perangkat mobile-nya.

Seperti ditulis nextren yang dikutip dari coconuts Hong Kong, dalam foto yang beredar luas di jejaring sosial, tampak politisi yang sudah beruban itu memegang iPhone dengan video berkonten cabul. Parahnya, hal itu dilakukan oleh wakil rakyat di tengah persidangan yang membahas tentang reformasi politik di negaranya.

Wong sangat  serius dan rileks menonton video tersebut  sampai digambarkan secara detail. Pertama dia melepaskan kaca matanya, memasang earphone pelan-pelan, memutar video wanita yang tengah berpose secara provokatif di atas meja biliar.

Ternyata kasus Wong bukan yang pertama kali. Sebelumnya,  anggota parlemen Albert Ho ketahuan menonton foto perempuan seksi saat rapat. Ho memelototi gambar perempuan asoy geboy itu di tengah pidato tahunan yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Hong Kong di gedung parlemen.

Comments

Popular posts from this blog

Anggota Dewan (Memang) Sontoloyo!

ANDA masih ingat kasus anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Max Moein yang diduga terlibat mesum dengan sekretaris pribadinya, Desi Fridiyanti. Belakangan Desi yang mengaku sudah tidak perawan lagi ini dipecat Max. Desi melalui LBH pembela kaum perempuan meminta pertanggungjawaban anggota DPR yang sebelumnya lebih dikenal berkarier dalam dunia periklanan ini. Foto Max juga beredar di internet tengah memeluk seorang perempuan tanpa baju. Dalam foto lain, Max tengah tidur pulas "kelelahan" dan di sampingnya seorang perempuan telentang sambil berpaling ke arah Max. Untuk menguji dua foto tersebut, Badan Kehormatan (BK) DPR dengan tujuan mencari "kebenaran" meminta pendapat ahli telematika Roy Suryo dan kedua foto panas tersebut diuji di Laboratorium Institut Teknologi Bandung (ITB). Hasilnya? Hanya anggota BK DPR yang tahu. Tapi daripada Anda meminta anggota BK untuk segera mengumumkan keputusan final atas perilaku anggota Dewan yang memang masuk kategori

Pak tua bijak di stasiun Depok Lama

TIGA hari belakangan ini, setiap sore hujan mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Sangat deras sembari disoraki petir dan digoyang-goyang angin ribut. Sunggguh tersiksa setiap pulang kerja (kayak orang kantoran saja). Baju kuyup seperti perawan India jatuh cinta sambil mengitari pohon. Tubuh tambah menggigil disemprot kipas angin kereta bekas dari Jepang. Saya sejatinya paling tak tega bila ada ibu-ibu termasuk juga perempuan cantik di kereta nggak dikasih tempat duduk. Kali ini saya sangat tega dengan mengeksploitasi kedinginan. Saya memilih bergeming. Sekali-kali saya tidak berbuat baik, boleh kan? Nggak jahat kan? Saya juga tak mau dicap zalim kepada diri sendiri. Sumpah karena kondisi saya sangat kedingininan. Tuhan pasti tahu, batin saya. Perjalanan dari Stasiun Palmerah sampai Stasiun Depok Lama selayaknya perjalanan panjang dari Stasiun Gambir berakhir di Stasiun Tugu. Lama. Gelisah. Galau juga. Turun di Stasiun Depok Lama seperti orang kutub menemukan sinar matahari. Se

Kereta Jepang nularin maniak seks?

ADAKAH yang pernah melihat seorang perempuan cantik dan lumayan seksi uring-uringan atau marah-marah karena merasa dilecehkan di kereta commuterline terutama pada jam-jam sibuk? Kalau tidak berarti kamu bukan anker (anak kereta) atau KRL mania. Jam padat, pada pagi hari atau petang adalah saatnya para maniak seks beroperasi. Sasarannya perempuan kantoran yang roknya lumayan mini dan tentu saja bahenol nerkom alias bohay pisan. Bukan yang (maaf) tepos mutlak. Kadang begitulah pantat tepos juga masih ada untungnya. Bagi saya yang normal, apa enaknya ya gesek-gesek pantat orang. Tapi itulah kehidupan di dunia. Bagi kita yang normal kelakuan primitif mereka aneh. Tapi sebaliknya bagi mereka yang suka gesek-gesek pantat orang, perilaku orang normal yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan memuaskan berahinya di tengah impitan dan dempetan penumpang justru dianggap abnormal. Gelo sia! Saya mengira perbuatan gesek-menggesek bahkan meremas-remas pantat orang di kereta itu hanya ada di f