Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2006

Eksklusivitas dan Jurnalisme Kuning

"Eksklusivitas adalah satu hal dan kemanusiaan adalah hal yang utama". ITULAH tema yang diusung Liputan 6 SCTV dalam merayakan usianya yang memasuki satu dasawarsa di sebuh hotel berbintang di Jakarta, belum lama ini. Tema itu selain aktual juga sangat mendasar untuk menyikapi jurnalisme televisi di Indonesia yang masih belia. Perayaan satu dasawarsa Liputan 6 tidak hanya terkesan "mewah" tetapi juga sekaligus menjadi tempat reuni mulai dari pengusaha, tokoh politik dan tokoh pers. Bahkan seorang Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menyempatkan hadir hanya untuk mengucapkan selamat. Perayaan satu dasawarsa juga dimeriahkan peluncuran buku berjudul Jurnalisme Liputan 6 (Antara Peristiwa dan Ruang Publik) yang diterbitkan LP3ES. Buku ini selain mengupas jurnalisme televisi secara umum juga memuat kasus-kasus besar yang diungkap Liputan 6. Di antara kasus yang dibahas adalah kasus "cabut gigi" yang membuat Direktur Pemberitaan Sumita Tobing terpental dari SCTV

Rating, Dicaci dan Dirindukan

Judul : Matinya Rating Televisi (Ilusi Sebuah Netralitas) Pengarang : Erica L. Panjaitan dan T.M. Dani Iqbal Cetakan : Pertama, 2006 Penerbit : Yayasan Obor Indonesia Tebal : 126 halaman ISBN: 979-461-568-4 "Bagi televisi komersial (yang berbasis ideologi kapitalisme murni) yang dipersoalkan bukanlah bagaimana sebuah tayangan menabrak moralitas, melanggar etika agama, melabrak tabu dan melecehkan adat, melainkan bagaimana ia dapat meningkatkan rating sebagai cara perputaran kapital." (Ahda Imran, Pikiran Rakyat, 10 Juli 2003). JUDUL buku di atas cukup provokatif dan menghentak. Paling tidak buku tipis ini telah mengundang saya untuk membeli dan membacanya walaupun saya sebenarnya sudah antipati dan frustrasi dengan namanya rating! Bagi saya rating itu telah memonopoli selera sehingga televisi partikelir di Indonesia mirip TV Pool dan membuat orang tidak kreatif karena pengelola televisi cenderung membuat program sejenis dengan televisi lain yang dianggap sukses secara komersi

Semangat Hidup Wong Cilik dalam Kerajaan Raminem

Judul : Kerajaan Raminem Pengarang : Suparto Brata Cetakan : Pertama, Januari 2006 Penerbit : Penerbit Buku Kompas Tebal : 470 halaman ISBN: 979-709-238-0 KERAJAAN Raminem adalah buku kedua dari Trilogi Gadis Tangsi karya Suparto Brata. Novel pertama berjudul Gadis Tangsi dan yang ketiga (belum terbit) diberi judul Mahligai di Ufuk Timur. Trilogi ini bercerita tentang sosok wong cilik Jawa yang berhasil mewujudkan cita-citanya di tengah lingkungan dan keluarga yang tidak berpihak. Buku ini juga menjadi potret sosial keluarga Jawa rendahan yang berupaya mengangkat derajat dan harga diri dengan bekerja keras. Dalam Gadis Tangsi dikisahkan masa kecil Teyi yang anak kolong pada zaman kolonial di Tangsi Garnisun Lorong Belawan, Pangkalan Brandan, Sumatra Utara. Teyi anak pertama dari Serdadu Perang Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) Sersan Kepala Wongsodirjo dan Raminem yang hijrah dari Jawa. Teyi kecil adalah tipe anak nakal, tak memiliki tatakrama, dan liar tetapi cerdas. Teyi berangsur menja