Skip to main content

Dalam Pengkhianatan Ada Pengkhianatan

www.sriti.com

Judul asli : The Sicilian
Judul : Orang-Orang Sisilia
Pengarang : Mario Puzo
Penerjemah : B. Sendra Tanuwidjaja
Penerbit : PT Gramedia
Cetakan : Pertama, November 2004
Tebal : 560 halaman
ISBN : 979-22-1070-9

MARIO Puzo kelahiran 15 Oktober 1920 di New York, Amerika Serikat, namanya melambung setelah menulis novel The Godfather (1969). Puzo tambah cemerlang setelah novel yang mengangkat kehidupan Don Vito Corloene, seorang mafia asal New York City, ini diadaftasi ke dalam film dengan judul yang sama pada 1972.

Selain The Godfaher novel lainnya yang mengangkat tentang kehidupan mafia adalah The Sicilian (1984) dan The Last Don (1994). Sementara The Sicilian adalah salah satu karya klasik Puzo yang banyak menjelaskan sejarah dan latar belakang yang menyebabkan munculnya mafia.

The Sicilian berkisah tentang tugas yang diemban Michael Corleone, putra Don Vito Corleone yang harus membawa pelanggar hukum yang cukup disegani dan menjadi legenda di Sisilia, Salvatore Guiliano. Orang tua Salvatore Guiliano adalah teman baik Don Vito Corleone.

Di Sisilia, Salvatore Guiliano adalah Robin Hood zaman modern yang melawan korupsi pemerintah Roma yang fasis. Di pulau yang penuh berserakan puing kuil kuno peninggalan bangsa Yunani ini, jalan hidup Michael Corleone terjalin erat dengan legenda Salvatore Guiliano: sang kesatria, pencinta, Siciliano sejati.

Namun, Michael Corleone hingga tugasnya berakhir, gagal membawa Salvatore Guiliano ke Amerika Serikat. Di tempat persembunyian yang menjadi basis pelariannya ke “Tanah Pengharapan” Amerika Serikat, Salvatore Guiliano ditembak mati teman paling dekat sekaligus orang kepercayaannya, Aspanu Pisciotta.

Salvatore Guiliano dan Aspanu Pisciotta sebenarnya dua sosok seperti dua sisi mata uang. Salvatore Guiliano merampok untuk membantu rakyat miskin yang ditindas carabinieri atau polisi pemerintah Roma yang korup dan fasis. Sedangkan Aspanu Pisciotta merampok untuk mencari kekayaan.

Belakangan peluang ini menjadi celah yang dilakukan Don Croce Malo untuk membunuh Salvatore Guiliano melalui tangan Aspanu Pisciotta. Don Croce Malo adalah mafia yang haus kekuasaan yang namanya kurang mendapat simpati masyarakat miskin.

Don Croce Malo yang ingin berkuasa lewat Partai Demokrat Kristen untuk mengalahkan fasisme Musollini di Roma berusaha membujuk Salvatore Guiliano namun tidak mendapat respons. Lantaran tidak mendapat respons itulah Don Croce Malo merasa harus membunuhnya. Belakangan diketahui, ternyata rencana membunuh Salvatore Guiliano telah dionsultasikan Don Croce Malo dengan Don Vito Corleone di Amerika Serikat.

Kematian Salvatore Guiliano menghancurkan semangat hidup rakyat Sisilia. Mereka menjadi bulan-bulanan pemerasan Don Croce Malo yang sangat berkuasa. Setelah dua tahun Salvatore Guiliano mati, Sisilia menjadi kota tua. Sementara anak-anak muda tidak tahan dan memilih hidup di luar negeri seperti Inggris, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, dan Brasil. Sedangkan Aspanu Pisciotta tewas setelah dibunuh Hector Adonis, profesor sejarah yang bersimpati pada Salvatore Guiliano.

Dalam The Sicilian, Puzo menggambarkan tumbuhnya mafia di Sisilia sebagai ketidakadilan pemerintah Roma. Hasil bumi dan kekayaan rakyat Sisilia yang bersimpati pada Komunis dikuras untuk pemerintah fasis. Untuk menjalankan pemerasan yang sistematis, pegawai pemerintah dan polisi dikirim khusus ke Sisilia dari Roma.

Untuk mempertahankan hidup dari tekanan dan pemerasan, rakyat Sisilia berkelompok untuk membentuk kekuatan. Kelompok-kelompok inilah kemudian berkembang menjadi mafia-mafia. Dalam perkembangannya kelompok-kelompok ini ada yang memihak rakyat dan ada pula yang malah memeras rakyat.[]

Jakarta, 29 Januari 2005

Comments

  1. Anonymous3:45 PM

    hai,

    Terima kasih atas kunjunganmu ke blogku (perca). Aku senang bisa berkenalan (dan belajar) denganmu. Semoga kita bisa ngobrol banyak ttg buku

    ReplyDelete
  2. Anonymous10:29 AM

    hai,

    hey nama gue jack, gue suka banget dengan yang namanya mafia...ya setidaknya untuk sekarang2 ini, malahan gue mau bikin seseuatu yang sama seperti mafia diindonesia.

    makanya itu gue mau tau banyak tentang mafia, dari tulisan mungkin bisa menumbuhkan niat gue untuk mencari tau lebih banyak lagi tentang mafia.

    ok, itu aja...oh ya satu lagi tulisan lu bagus..

    ReplyDelete

Post a Comment

Anda Berkomentar Maka Saya Ada

Popular posts from this blog

Anggota Dewan (Memang) Sontoloyo!

ANDA masih ingat kasus anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Max Moein yang diduga terlibat mesum dengan sekretaris pribadinya, Desi Fridiyanti. Belakangan Desi yang mengaku sudah tidak perawan lagi ini dipecat Max. Desi melalui LBH pembela kaum perempuan meminta pertanggungjawaban anggota DPR yang sebelumnya lebih dikenal berkarier dalam dunia periklanan ini. Foto Max juga beredar di internet tengah memeluk seorang perempuan tanpa baju. Dalam foto lain, Max tengah tidur pulas "kelelahan" dan di sampingnya seorang perempuan telentang sambil berpaling ke arah Max. Untuk menguji dua foto tersebut, Badan Kehormatan (BK) DPR dengan tujuan mencari "kebenaran" meminta pendapat ahli telematika Roy Suryo dan kedua foto panas tersebut diuji di Laboratorium Institut Teknologi Bandung (ITB). Hasilnya? Hanya anggota BK DPR yang tahu. Tapi daripada Anda meminta anggota BK untuk segera mengumumkan keputusan final atas perilaku anggota Dewan yang memang masuk kategori

Pak tua bijak di stasiun Depok Lama

TIGA hari belakangan ini, setiap sore hujan mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Sangat deras sembari disoraki petir dan digoyang-goyang angin ribut. Sunggguh tersiksa setiap pulang kerja (kayak orang kantoran saja). Baju kuyup seperti perawan India jatuh cinta sambil mengitari pohon. Tubuh tambah menggigil disemprot kipas angin kereta bekas dari Jepang. Saya sejatinya paling tak tega bila ada ibu-ibu termasuk juga perempuan cantik di kereta nggak dikasih tempat duduk. Kali ini saya sangat tega dengan mengeksploitasi kedinginan. Saya memilih bergeming. Sekali-kali saya tidak berbuat baik, boleh kan? Nggak jahat kan? Saya juga tak mau dicap zalim kepada diri sendiri. Sumpah karena kondisi saya sangat kedingininan. Tuhan pasti tahu, batin saya. Perjalanan dari Stasiun Palmerah sampai Stasiun Depok Lama selayaknya perjalanan panjang dari Stasiun Gambir berakhir di Stasiun Tugu. Lama. Gelisah. Galau juga. Turun di Stasiun Depok Lama seperti orang kutub menemukan sinar matahari. Se

Kereta Jepang nularin maniak seks?

ADAKAH yang pernah melihat seorang perempuan cantik dan lumayan seksi uring-uringan atau marah-marah karena merasa dilecehkan di kereta commuterline terutama pada jam-jam sibuk? Kalau tidak berarti kamu bukan anker (anak kereta) atau KRL mania. Jam padat, pada pagi hari atau petang adalah saatnya para maniak seks beroperasi. Sasarannya perempuan kantoran yang roknya lumayan mini dan tentu saja bahenol nerkom alias bohay pisan. Bukan yang (maaf) tepos mutlak. Kadang begitulah pantat tepos juga masih ada untungnya. Bagi saya yang normal, apa enaknya ya gesek-gesek pantat orang. Tapi itulah kehidupan di dunia. Bagi kita yang normal kelakuan primitif mereka aneh. Tapi sebaliknya bagi mereka yang suka gesek-gesek pantat orang, perilaku orang normal yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan memuaskan berahinya di tengah impitan dan dempetan penumpang justru dianggap abnormal. Gelo sia! Saya mengira perbuatan gesek-menggesek bahkan meremas-remas pantat orang di kereta itu hanya ada di f