MASIH imut-imut. Usianya ketika itu memang masih 15 tahun. Keinginannya untuk populer mendorong gadis ting-ting dari Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, ini nekat mendafar dalam ajang pemilihan kover Majalah Gadis. Bila mengenang masa itu, Happy Salma mengaku selalu tersenyum sendiri. Menggelikan. Tapi sangat rindu untuk mengingatnya. "Saya ingin tenar dan juga tergiur oleh hadiahnya yang saat itu untuk ukuran anak SMP lumayan besar," kenang pemeran "Nyai Ontosoroh" dan monolog "Ronggeng Dukuh Paruk". Happy dan ribuan gadis lainnya dari seluruh Indonesia yang lolos tahap pertama dipanggil ke Jakarta. Dalam proses karantina kemudian Happy diminta panitia untuk menulis pengalaman pribadi dalam satu halaman kertas kuarto. Tapi rupanya Happy keasyikan dan menulis sampai tiga halaman. "Isinya bukan hanya pengalaman tetapi sekalian juga curhat kepada panitia," kata Happy seperti dikutip Majalah Biografi. Hasilnya tidak mengecewakan, Happy masuk
"Semua harus ditulis. Apa pun.... Jangan takut tidak dibaca atau diterima penerbit. Yang penting tulis, tulis dan tulis. Suatu saat pasti berguna." --Pramoedya Ananta Toer, Menggelinding 1, 2004)