Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2008

Rating Alternatif dan Image TV Partikelir

Oleh: Yayat R Cipasang , peminat kajian industri pertelevisian "Bagi televisi komersial (yang berbasis ideologi kapitalisme murni) yang dipersoalkan bukanlah bagaimana sebuah tayangan menabrak moralitas, melanggar etika agama, melabrak tabu dan melecehkan adat, melainkan bagaimana ia dapat meningkatkan rating sebagai cara perputaran kapital." (Ahda Imran, Pikiran Rakyat , 10 Juli 2003). ORGANISASI kemasyarakatan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai represenstasi mayoritas masyarakat Indonesia gusar dengan pertelevisian Indonesia yang separuh program acaranya didominasi atraksi asosial dan selera rendah ( low taste ). Menyikapi hal ini memang tidak bisa hanya dengan mengkritisinya dari menara gading melainkan harus dengan aksi. Upaya PBNU menggandeng Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menjadi “Polisi” program televisi yang tidak jelas jenis kelamin serta kategori umurnya itu, patut diapresiasi. Upaya itu patut disikapi sebagai bentuk keresahan dan tanggung jawab